MAMUJU- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Barat, Gufran Darma Dirawan, mengatakan sekolah yang lolos menjadi Sekolah Penggerak menerima bantuan pembinaan selama tiga tahun dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI.
Sejak peluncuran program Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak awal 2021, hingga kini Sulawesi Barat memiliki 42 Sekolah Penggerak dari tingkat SD, SMP dan SMA serta SLB. Juga sebanyak 64 orang guru telah lolos sebagai Guru Penggerak.
“Hasil verifikasi dan validasi program Sekolah Penggerak Kemendikbud Ristek, sebanyak 64 sekolah (tingkat SD, SMP dan SMA/SLB) di Sulbar, sudah ditetapkan sebagai Sekolah Penggerak. Kemendikbud Ristek akan memberikan bantuan pembinaan selama tiga tahun kepada setiap Sekolah Penggerak,” jelas Gufran, Rabu lalu.
Bantuan langsung itu berupa pembinaan, BOS kinerja, peralatan digitalisasi, bantuan buku dan pendampingan teknis.
Kemendikbud Ristek meluncurkan program Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak pada Februari 2021 lalu. Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia untuk Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila. Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik, yang mencakup kompetensi (literasi dan Numeralia) dan karakter, diawali dengan SDM kepala sekolah dan guru yang unggul.
Sedangkan Guru Penggerak, adalah pemimpin pembelajaran yang menerapkan merdeka belajar dan menggerakan seluruh ekosistem pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang berpusat pada peserta didik. Guru Penggerak memimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif, dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya.
Menurut Gurfan, pada seleksi tahap Sekolah Penggerak, lolos dua SMA di Sulbar. Yaitu SMAN 1 Pamboang dan SMAN 2 Majene. Dijelaskan, bahwa hasil verifikasi dan validasi Sekolah Penggerak nasional tahap kedua, bertambah lima Sekolah Penggerak di Sulbar. Yaitu, SMAN 1 Wonomulyo, SMA 2 Buntumalangka, SMAN 1 Aralle, SMAN 1 Malunda, dan SLBN Polewali. Tiga sekolah lainnya, disebut Gufran sebagai cadangan, yakni SMAN Mehalaan, SMAN Sendana, dan SLB TP PKK Sendana yang akan masuk program tahap ketiga pada tahun 2022-2023.
“Untuk SMP, yang sudah ditetapkan sebagai Sekolah Penggerak empat sekolah di Polewali Mandar. Untuk SD sebanhak 13 di Polman, 13 Mamasa dan lima di Majene. Sehingga total sampai saat ini ada 42 Sekolah Penggerak di Sulbar,” jelas mantan Pembantu Rektor IV Universitas Negeri Makassar itu. (*/SR)