Disdikbud Sulbar dan LPMP Sulbar Puji Penerapan Kurikulum Berbasis Project di Madrasah

Disdikbud Sulbar dan LPMP Sulbar Puji Penerapan Kurikulum Berbasis Project di Madrasah
Kepala Disdikbud Sulbar Prof. Gufran Darma Dirawan dan Kepala LPMP Sulbar Sinar Alam.

MAMUJU – Kurikulum berbasis project sudah mulai muncul. Pada madrasah di Sulbar, adalah MAN 1 Majene yang pertama kali menerapkan hal tersebut. Tidak sia-sia, penghargaan tingkat nasional pun datang.

Pada malam puncak Anugerah Guru Nasional yang dilaksanakan di Hotel Holiday Inn, Jakarta, pada Selasa malam (30/11/2021) lalu, Kepala MAN 1 Majene Yusbar, S. pd, M. Pf, terpilih sebagai guru Menginspirasi Tingkat Nasional.

Yusbar berhasil menjadi guru menginspirasi nasional berkat terobosan dalam menerapkan kurikulum berbasis project di madrasah yang dipimpinnya.

Di MAN 1 Majene, dengan kurikulum berbasis project, siswa tidak lagi diuji dengan ujian tertulis. Tetapi dengan hasil kerja nyata sesuai dengan project yang ditetapkan. Misalnya untuk matapelajaran keterampilan dan seni, projectnya adalah menenun kain sutera, maka siswa diwajibkan membuat sarung sutera sebagai projectnya dan sekaligus sebagai pengganti ujian.

Atas terobosan dan prestasi itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulbar Prof Gufran Darma Dirawan menyampaikan apresiasinya. Ia melihat hal tersebut sebagai langkah luar biasa, karena bisa dilakukan secara mandiri di bidang madrasah di Sulbar.

“Kurikulum berbasis project ini sudah lama atau yang disebut project based learning yang diajarkan di berbagai negara seperti Singapura, Jepang dan berbagai negara lain yang maju pendidikannya. Kurikulum ini terintegrasi dengan semua pembelajaran, sehingga anak didik mampu mengimplementasinya ketika akan menyelesaikan studi,” sebut Prof Gufran via WhatsApp, Senin (13/12/2021).

Ia menjelaskan, kurikulum ini terstruktur, model pembelajarannya dari level terbawah dalam proses pencapaian tujuan pembelajaran hingga ke level di atasnya. Dan terakhir, terimplementasi dalam bentuk materi maupun benda yang nantinya mampu meningkatkan kompetensi siswa. “Sama yang dilakukan oleh sekolah pusat keunggulan pada saat ini di Sulbar,” tutup Prof Gufran.

Demikian pula disampaikan Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sulbar Sinar Alam. Menurutnya, ini adalah prestasi yang membanggakan, bukan hanya untuk lingkup Kemenag, tetapi untuk pendidikan di Sulbar.

“Saya sangat setuju bila PBL atau disebut sebagai Project Based Learning yang dilakukan oleh Pak Yusbar adalah sebuah terobosan baru, karena pada umumnya guru-guru kita masih jarang menggunakan model pembelajaran ini. Mungkin karena model ini membutuhkan waktu lama untuk bisa kita melihat hasil belajar siswa. Pada hal sesungguh setiap proses yang dilakukan oleh siswa dalam PBL itu merupakan proses dan hasil pembelajaran. Apalagi dalam kondisi pandemi Covid-19, PBL merupakan pilihan yang paling efektif,” ungkapnya. (SR)