MAMUJU – Sekretaris Daerah Pemprov Sulbar, Muhammad Idris bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan sejumlah kepala OPD melakukan rapat evaluasi pengendalian inflasi, Senin (13/02/2023).
Sekprov Sulbar menyampaikan, tim pengendali inflasi daerah telah membahas sejumlah strategi operasi pasar pada pasar-pasar umum yang bertujuan untuk menjaga tekanan inflasi di sejumlah daerah.
“Terkait kenaikan harga minyak goreng dan beras, pemerintah daerah akan segera melakukan tindakan di semua pertokoan beras dan distribusi minyak goreng, kita segera akan lakukan tindakan,” sebut Idris saat ditemui awak media.
Lebih lanjut dikatakan, sesuai hasil rapat, telah ditemukan sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga, seperti ikan cakalang, ikan layang, minyak goreng, beras, BBM dan tiket pesawat disebabkan beberapa faktor internal dan eksternal
“Dinas terkait pemerintah daerah harus banyak turun di lapangan, dan harus menyeimbangkan antara perumusan kebijakan dan eksekusi kebijakan,” katanya.
Selain itu, pemerintah daerah saat ini terus berusaha agar inflasi Sulbar tetap berada pada angka 4,3% dan tidak terjadi kenaikan seperti di daerah-daerah lain. Maka dibutuhkan kolaborasi dan kerjasama yang baik secara maksimal dari semua stakeholder terkait.
“Peoduksi minyak goreng curah mengalami sedikit kelangkaan, maka dari itu kita akan terjun dan menyampaikan kiranya pihak perusahaan dapat mensuplai kabupaten yang kurang pemasukan minyak, yang tadi dalam rapat kita sudah lakukan identifikasi dan sudah menemukan solusi dan besok mereka sudah melakukan operasi,” ujar Idris. (*)