POLMAN – Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Barat untuk ketiga kalinya melakukan intervensi Stunting di Polewali Mandar. Dua kecamatan mengalami peningkatan cukup baik.
Program penanganan masalah 4+1 (stunting, kemiskinan ekstrem, anak tidak sekolah, perkawinan anak dan pengendalian inflasi) di dua kecamatan yakni Kecamatan Balanipa dan Kecamatan Campalagian.
Lokus intervensi Biro Umum Setda berada di Puskesmas Campalagian, Puskesmas Katumbangan, dan Puskesmas Pambusuang, Selasa (24/10/2023).
Kali ini menyiapkan 134 paket, terdiri 50 paket bagi penderita stunting berupa beras, telur dan susu SGM, dan 84 paket lainnya berupa beras, kacang hijau dan susu bumil diperuntukkan bagi ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronik).
Dari hasil pantauan di lapangan, saat ini sejumlah perubahan ke arah yang lebih baik mulai dirasakan penderita stunting di lokus tersebut.
Kepala Puskesmas Pambusuang, Yusnani menilai program bantuan Pemprov Sulbar melalui Biro Umum Setda Sulbar sangat bermanfaat dan berdampak langsung bagi bumil KEK, terbukti dari 16 bumil yang melahirkan, 10 diantaranya melahirkan secara normal.
“Dari 45 sasaran ibu hamil terdapat 16 Ibu hamil yang telah melahirkan, 6 (enam) orang diantaranya dinilai masih melahirkan di bawah BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), sedangkan 10 Ibu hamil yang lain melahirkan secara normal. Ini menunjukkan adanya suatu kemajuan setelah dilakukan intervensi dari pemerintah provinsi melalui Biro Umum Setda Sulbar,”beber Yusnani
Dia menekankan, dalam rangka memutuskan mata rantai stunting, diperlukan sinergitas dan kolaborasi berbagai pihak, baik dari pemerintah daerah, kabupaten, kecamatan dan pihak puskesmas setempat. Untuk itu, sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah, pihaknya terus melakukan sosialisasi berupa jaga jarak kelahiran anak melalui Program KB.
Petugas Gizi Campalagian, Arna Nengsih mengemukakan, berdasarkan data di lapangan, terdapat kenaikan berat badan dari sejumlah bayi yang telah dilakukan intervensi.
“Dari hasil observasi di lapangan tinggi badan bayi tetap, namun berat badan cenderung naik dan bertambah,”kata Arna
Ia berharap, program pemerintah tersebut dapat terus berlanjut, hingga angka stunting di Sulbar dapat turun secara signifikan.
“Alhamdulillah dari awal pemberian hingga tahap ini tepatnya bulan Oktober, ada penurunan angka dan perbaikan dari segi berat bayi, yang sebelumnya kurang sekarang berat badannya normal,”ucapnya
Sementara itu, Kepala Puskesmas Katumbangan, Asmelia Mely menyampaikan, jumlah keseluruhan penderita stunting di Desa Katumbangan mencapai 322 anak, 15 anak telah dilakukan intervensi penaganan stunting, 4 (empat) diantaranya kini mengalami kenaikan berat badan.
Sedangkan, lanjutnya, bagi ibu hamil KEK, dengan sasaran 24 orang 13 diantaranya mengalami kenaikan berat badan dan perkembangan yang lebih baik.
“Semoga dengan adanya pemberian makanan tambahan diharapkan stunting menurun dan tidak melahirkan stunting baru,”harapnya
Salah satu Warga Desa Katumbangan, Fadilah menilai bantuan pemerintah tersebut sangat bagus, dikarenakan membawa manfaat kepada masyarakat yang berdampak. Olehnya itu, Ia mengharapkan program tersebut dapat terus dilanjutkan.
“Berat badan anak saya sebelumnya 6 kilo 5 ons, dan sekarang setelah diberikan makanan bergizi naik 4 ons dan sudah mencapai 6 kilo 9 ons, pemberian makanan itu belum cukup 1 (satu) bulan diterapkan,”beber Fadilah
Di tempat terpisah, Kepala Biro Umum Setda Sulbar Anshar Malle menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas kerja sama dan kolaborasinya dalam penanganaan stunting.
“Semoga kerja sama dan kolaborasi yang terbangun selama ini dapat terus kita tingkatkan,”harapnya (rls)