MAMUJU – Kunjungan Kerja balasan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ke Mamuju digunakan Forum Relawan Ganjar (ForGAN) Sulbar untuk berdiskusi singkat.
Diskusi antara Ganjar Pranowo dengan ForGAN digelar di Srikandi Hotel Mamuju, Senin (10/10/2022).
Ketua ForGAN Sulbar, Muhaimin Faisal usai pertemuan itu tidak mengomentari apa yang dibahas dalam diskusi terbatas dan tertutup itu.
“Hanya diskusi ringan saja, tidak ada agenda khusus. Ini hanya semacam penuntas kerinduan buat beliau,” kilah Muhaimin.
Namun menurut dia, di belahan dunia manapun yang memilih sistem demokrasi selalu ada oligarki di seputar kekuasaan. Persoalannya adalah apakah pemimpinnya yang sejak awal datang menyerahkan diri alias membiarkan dirinya menjadi tawanan oligarki atau dia dengan kecerdasan dan keteguhan pilihan sikapnya mampu mengendalikan oligarki.
“Dan, seorang Ganjar terbukti mampu menentukan batas kompromi dengan oligarki di beberapa kasus di Jawa Tengah, termasuk kasus penambangan andesit di Wadas,” ucap Muhaimin.
Karena itu, lanjutnya, sebagai warga negara yang baik yang turut serta punya mimpi pengelolaan negara yang baik, maka sejak awal harus menunjukkan keberpihakan.
“Kita harus menunjukan sikap keberpihakan kita pada segala upaya untuk mengurangi dominasi kaum dagang dan para oligarki, sehingga kita punya daya sanggah terhadap calon pemimpin untuk tetap kokoh pada ketegasan sikapnya,” ujar Muhaimin lagi, Selasa (11/10/2022).
Karena itu ForGAN Sulbar bukan followers, melainkan barisan warga negara yang akan keluar dari rumahnya mendatangi warga yang lain juga turut meninggalkan rumahnya untuk menggalang voter.
“Jadi ForGAN kemarin berupaya bertemu Bung Ganjar untuk menegaskan bahwa kita datang dengan pikiran dan setelah menang di Pilpres nanti, kita mereposisi diri sebagai forum yang menjaga pikiran-pikiran itu,” tandasnya.
Menutup perbincangan dengan Ketua ForGAN Sulbar ini, ia menegaskan bahwa kepemimpinan itu tidak hanya mempersyaratkan pengetahuan dan kecakapan. Lebih dari itu, adalah pengalaman empirik hidup dan bergaul dengan rakyat, mendengarkan desahan nafas, dan hangat keringatnya dari jarak yang begitu dekat.
“Dan itu ada pada Bung Ganjar,” tutup Muhaimin Faisal. (SR)