MAMUJU- Hujan deras siang hingga menjelang malam, Kamis (26/05/2022), mengakibatkan banjir terjadi di Malunda, Kabupaten Majene, dan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat mengakibatkan jalan trans Sulawesi macet.
Dikabarkan antren kendaraan mengular lantaran tidak bisa menembus genangan air yang meluap hingga menutupi badan jalan. Banjir juga menggenangi permukimn warga. Debit air Sungai Deking hingga malam mini dikabarkan semakin membesar.
Menjelang petang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Majene telah bergerak menuju lokasi banjir di Kecamatan Malunda. Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Majene Sirajuddin menyebutkan pihaknya menuju ke lokasi terdampak banjir di Kecamatan Malunda.
“Saya sudah komunikasi dengan Camat Malunda, dan kita sementara menuju ke lokasi untuk membawa bahan evakuasi berupa perahu karet serta sejumlah bantuan sosial lainnya,” ungkap Sirajuddin seperti dikutip dari Sulbarexpress.
Sebelumnya, Camat Malunda Salahuddin menyampaikan, Sungai Deking yang melintasi jalan trans Sulawesi meluap. “Sekira hampir satu jam yang lalu, air Sungai Deking meluap. Jalan poros Majene-Mamuju lumpuh total,” terang Salahuddin.
Ia mengungkapkan, luapan air sungai di beberapa titik sudah setinggi dada orang dewasa. Kemudian menggenangi sejumlah rumah warga. SDN 18 Banua dan perbatasan Desa Lombong serta Kelurahan Malunda semuanya kebanjiran.
Sementara itu, Camat Tapalang Syawal Mutalib menyampaikan, wilayah kerjanya juga tak luput dari banjir. Semua karena luapan sungai akibat curah hujan yang tinggi dan berlangsung seharian.
Disebutkan, Dusun Taan, Desa Taan dan Desa Rantedoda yang banjir. Di Rantedoda itu banjir karena Sungai Anusu meluap.
“Untuk sementara air sudah surut tetapi hujan belum betul-betul berhenti,” kata Syawal Mutalib
Melihat hujan masih terus mengguyur, sebagai langkah antisipasi, Camat Tapalang bersama aparat desa menyampaikan imbauan kepada warga untuk mengevakuasi diri ke tempat aman.
“Untuk Rantedoda kami bersama Kepala Desa Rantedoda mengimbau kepada warga yang terkena banjir untuk menghindar dulu dan mencari tempat yang aman. Untuk Dusun Taan menumpang dulu sama tetangga yang rumahnya tidak terendam,” demikian sebut Camat Tapalang dilansir dari Sulbarexpress.co.id. (SR)