MAKASSAR – Pj Gubernur Sulbar, Akmal Malik berkomitmen untuk mendorong lahirnya entrepreneur yang bisa mengoptimalkan potensi sumber daya alam (SDM) yang melimpah.
Hal itu diungkapkan Akmal Malik saat menghadiri bedah buku bertajuk ‘Mengenang 18 Tahun Kepergian Husni Djamaluddin, Budayawan dan Intelektual Nasional’, di Hotel Maleo Makassar, Rabu (19/10/2022).
Buku berjudul ‘Berjuang Sampai Energi Terakhir’ itu ditulis oleh Rahmat Hasanuddin yang juga merupakan salah satu pelaku sejarah dalam pemekaran daerah Provinsi Sulbar.
Menurut Akmal Malik, banyak sekali perspektif tentang sosok Husni Djamaluddin yang merupakan pejuang pemekaran Provinsi Sulbar. Tapi dari diskusi tersebut, ada empat hal yang menjadi tujuan dari perjuangan pemekaran yang dilakukan tokoh nasional itu.
Diantaranya, peningkatan kualitas pelayanan publik, transformasi sumber daya yang ada melalui implementasi kebijakan otonomi daerah, membangun jati diri menjadi Sulbar yang ‘Malaqbiq’, serta harapan Sulbar menjadi daerah yang maju didukung oleh entrepreneur handal.
“Jadi memang kalau berbicara tentang beliau tidak ada habisnya, tetapi intinya kita ingin semangat beliau menjadi spirit bagi seluruh masyarakat dan pemerintah untuk menjadikan Sulbar lebih baik,” jelas Akmal Malik
Tak hanya itu, menurut dia, karakter almarhum Husni Djamaluddin yang visioner juga tergambar jelas dalam buku tersebut, yaitu ingin menjadikan Sulbar sebagai daerah yang memiliki banyak entrepreneur.
“Beliau ingin menjadikan Sulbar sebagai daerah yang memiliki banyak entrepeneur. Bagaimana daerah maju? Entreprenuer mengelola sumber daya alam yang ada. Makanya kami ke depan akan terus mendorong lahirnya entrepreneur,” ungkap Akmal Malik
Moderator Bedah Buku, Syahrir Hamdani menjelaskan, kegiatan itu digelar dalam rangka silaturahmi sekaligus menjadi wadah untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya yang bisa bermanfaat dalam membangun Sulbar.
Menurut dia, Husni Djamaluddin menjadi spirit dan penggagas bahwa Sulbar adalah daerah yang memiliki label Malqbiq, yang bermakna sejahtera, jujur, dan berkeadilan.
“Artinya tidak akan malaqbiq kalau tidak jujur. Oleh karena itu kalau Sulbar mau malqbiq maka harus jujur pemerintahnya, lalu harus pintar juga, sesuai dengan cita-cita perjuangan Pak Husni,” pungkas Syahrir. (rls)