BMKG: Episenter Gempa Mamuju Magnitudo 5,8 dan Gempa Mamuju 2021 Berbeda

BMKG: Episenter Gempa Mamuju Magnitudo 5,8 dan Gempa Mamuju 2021 Berbeda
Peta isoseismal gempa Mamuju magnitudo 5,8 dari BMKG. -dok-

MAMUJU- Gempa Mamuju terjadi Rabu 8 Juni 2022 pukul 13.32.36 wita dengan magnitudo 5,8. Episenter gempa terletak pada koordinat 2,77° LS – 118,56° BT, tepatnya di laut pada jarak 26 kilometer arah Barat Tapalang Barat, Mamuju, Sulawesi Barat dengan kedalaman 10 km.

Dirilis Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui tulisan Daryono BMKG bahwa perbedaan antara gempa Mamuju hari ini dengan Gempa Mamuju yang terjadi pada Januari 2021 terletak pada lokasi episenter dan mekanisme sumbernya.

Mekanisme gempa tadi siang (Rabu 8 Juni 2022, red) adalah sesar geser (strike-slip) sementara yang Januari 2021 mekanismenya sesar naik (thrusting). Episenter gempa hari ini terletak di laut/lepas pantai sementara episenter Gempa Mamuju Januari 2021 terletak di daratan.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Mamuju yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif dasar laut di lepas pantai Mamuju.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa Mamuju ini memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).

Gempa Mamuju ini memiliki karakteristik “lack of aftershocks” atau miskin gempa susulan, semoga fenomena ini menjadi pertanda baik.

Gempa dirasakan sangat kuat di Mamuju dan berdampak menimbulkan kerusakan pada sejumlah bangunan rumah warga dan bangunan lainnya.

Gempa ini juga dirasakan di Majene, Pinrang, Palopo, Palu, Sidrap, Pangkep, Makassar dan Masamba. Gempa Mamuju juga dirasakan hingga jauh di Paser dan Samarinda di Kalimantan.

Patut disyukuri bahwa hasil pemodelan menunjukkan gempa Mamuju ini tidak berpotensi tsunami karena di samping mekanismenya geser juga karena magnitudonya yang belum cukup kuat untuk menimbulkan deformasi yang dapat mengganggu kolom air laut.

Gempa Mamuju hari ini cenderung termasuk gempa tipe 2, dengan ciri terjadi gempa Pembuka (foreshocks) – Gempa Utama (mainshocks “sementara”) – Gempa Susulan (aftershocks). Gempa pembuka hari ini terjadi kemarin, Selasa 7 Juni 2022 pukul 16.21.41 WITA dengan magnitudo 2,8.

Gempa Mamuju Januari 2021 juga memiliki tipe: Pembuka-Utama-Susulan karena didahului gempa pembuka dengan magnitudo 5,9 pada 14 Januari 2021 Pukul 14.35 WITA selanjutnya disusul gempa utama dengan magnitudo 6,2 pada 15 Januari 2021, pukul 02.28 WITA selanjutnya diikuti serangkaian gempa susulan.

Gempa magnitudo magnitudo 5,8 yang mengguncang Mamuju tadi siang bersumber dari sumber gempa sesar geser (strike-slip) yang belum terpetakan.

Hingga petang ini hasil monitoring BMKG baru terjadi gempa 2 kali gempa susulan: (1) Magnitudo 2,7 terajadi pada pukul 14.18 wita dan Magnitudo 2,9 terajdi pada pukul 16.50 wita.

Catatan sejarah gempa BMKG menunjukkan sejak 1915 di Pesisir Sulawesi Barat sudah terjadi 9 Gempa Merusak dan Tsunami: (1) 23 Desember 1915 (2) 11 April 1967 M6,3 Tsunami (3) 23 Februari 1969 M6,9 Tsunami (4) 6 September 1972 M5,8 Tsunami (5) 8 Januari 1984 M6,7 (6) 7 November 2020 M5,3 (7) 14 Januari 2021 M5,9 (8)15 Januari 2021 M6,2 dan (9) 8 Juni 2022 (5,9).

Berdasarkan catatan gempa merusak di atas, maka wilayah pesisir Sulawesi Barat menjadi salah satu kawasan yang paling aktif terjadi gempa destruktif di Sulawesi.(*/SR)

Editor: Sulaeman Rahman