MAMUJU – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Barat melakukan audiensi dengan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh, di Kantor Gubernur Sulbar (Eks Rujab Wagub), Selasa (16/05/2023).
Pertemuan itu membahas Sulbar yang tercatat dengan angka stunting tertinggi kedua di Indonesia.
Pj Gubernur Sulbar yang baru dilantik oleh Mendagri Tito Karnavian menyambut kehadiran BKKBN untuk mengurai persoalan stunting. Menurutnya, diperlukan keterlibatan seluruh pihak mengatasi persoalan stunting di daerah.
“Stunting bisa kita atasi dengan kebersamaan, program pemerintah tidak bisa kita kerjakan sendiri, perlu dukungan masyarakat, forkopimda, dan lainnya,” kata Zudan
Selain stunting, lanjut Zudan, problem lainnya seperti kemiskinan, pernikahan usia dini, anak putus sekolah perlu menjadi fokus ke depan.
“Ini kita harus urai bersama-sama,” kata Zudan
Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN RI Bonivasius Prasetya Ichtiarto mengatakan, meningkatnya stunting di Sulbar menjadi perhatian pemerintah pusat sehingga diperlukan langkah percepatan.
Pria yang akrab disapa Boni ini mengaku sudah melakukan pertemuan dengan 30 kepala desa di Sulbar. Dijelaskan dua menjadi program BKKBN, yakni spesifik yang menyentuh langsung pada keluarga diduga stunting, dan program sensitif yang lebih kepada merubah perilaku lingkungan dan sebagainya.
“Di Sulbar hanya menyentuh di sensitif, belum banyak spesifik. Ini salah satu temuan,” sebut Boni.
Kedua, persoalan data, ini hasil audiens dengan Bupati Mamuju Sutinah Suhardi.
“Memang kebanyakan desa tidak mempunyai data. Sehingga ketika bicara siapa yang akan kita intervensi, kita tidak punya data,” tutur Boni.
Atas temuan itu, langkah ke depan menjadikan balita dua tahun (baduta) dan hamil sebagai prioritas utama yang akan diintervensi. Kedua adalah pencegahan terhadap pernikahan anak usia dini yang dapat menjadi ancaman meningkatnya Angka Kematian Ibu dan Bayi, memberikan pendampingan kepada pasangan usia subur dan calon pengantin.
“Siapapun bisa turut dalam penanganan stunting, ini bukan program pemerintah, ini adalah program bangsa. Jadi tanggungjawab anak bangsa. Kami siap membantu Sulbar. Saya percaya dengan prof Zudan, stunting dapat kita atasi di Sulbar,” tutup Boni. (rls)