BUDAYA  

Misteri Sanja Kuning, Ketika Orang Tua Larang Anak Keluar Rumah Jelang Magrib

Misteri Sanja Kuning, Ketika Orang Tua Larang Anak Keluar Rumah Jelang Magrib

Lembayung senja atau dalam bahasa Banjar sering disebut ‘sanja kuning’ menjadi salah satu fenomena yang kerap dinikmati oleh banyak masyarakat. Inilah misteri Sanja Kuning cerita legenda Banjarmasin hingga saat ini.

***

Saat menjelang Magrib, langit seketika memancarkan warna yang indah, dari jingga kemerahan hingga gradasi warna ungu violet yang khas.

Namun, di balik segala keindahan itu, pada tradisi orang Banjar di Kalimantan Selatan (Kalsel), saat senja dan matahari berwarna kuning, maka orang tua akan segera meminta anaknya untuk masuk ke dalam rumah.

Ketika senja dan matahari berwarna kuning mulai menyala, momen itu disebut-sebut berhantu. Mitos ini biasa diucapkan dengan ‘sanja kuning, bahantu.’

“Kata orang zaman dahulu, kalau ada sanja kuning, anak-anak dilarang untuk bermain di luar rumah, karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan,” ucap Mas’an, salah satu masyarakat Banjarmasin, mengutip dari Mediakata.

Sanja kuning identik dengan mitos akan datangnya malapetaka, entah sakit atau kejadian ‘berdarah’. Masyarakat meyakini, bahwa dengan adanya sanja kuning berarti akan datangnya suatu penyakit bernama sangga (penyakit kuning), angin pidara (kepidaraan), dan di beberapa daerah dikaitkan karena adanya orang mati terbunuh.

Mitos lain dari sanja kuning dikaitkan dengan berkerliarnya hantu, hingga santet. Inilah yang menjadi alasan orang tua zaman dahulu melarang anak-anak bermain ketika ada sanja kuning. Karena mitos inilah, banyak hal yang dianggap tabu, hingga memunculkan beberapa larangan dalam masyarakat.

“Saya masih ingat itu, benar apa tidak, pastinya itu juga sebagai pembinaan agar jelang Magrib hendaknya siap beribadah, bukannya asyik di luar rumah,” ungkap Vera, warga Banjarmasin, mengutip dari Banjarmasin.tribunews.

Mereka tidak boleh beraktivitas di luar rumah pada waktu sanja kuning ini, khususnya untuk anak-anak. Kemudian dilarang duduk di depan pintu dan beranda rumah. Tidak diperbolehkan memasak dengan menggunakan kompor, tetapi harus menggunakan kayu bakar.

“Senja itu adalah saat makhluk halus keluar berkeliaran menggoda manusia. Bahkan saat sanja kuning, ada saja orang yang punya ilmu magis tengah melepas ilmu yang tak baik itu,” ucap Maryam.

Lalu dianjurkan untuk berdoa memohon perlindungan, marabun dupa atau membakar kemenyan, dilarang membunyikan dan memainkan alat musik.

Larangan-larangan atau anjuran tersebut jika dilanggar akan berakibat pada hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya, sakit yang berkepanjangan, terkena angin pidara, dan lain sebagainya.

Hal ini menurut Maryam pernah terjadi kepada seorang temannya yang jatuh sakit setelah pulang dari luar kota. Waktu itu bersepeda motor dan tidak mampir istirahat dulu saat senja tiba.

“Hampir semua kepalanya selalu sakit dan saat dirawat di rumah sakit ternyata tak ada kelainan atau penyakit medis. Setelah keluar rumah sakit dan berobat tradisional, akhirnya diketahui ada beberapa jarum karatan keluar dari rambut secara gaib. Rupanya saat melintas di jalanan ketika sanja kuning itulah ada orang yang melepas ilmu hitam,” tandas Maryam. (legenda-newsgood/SR)