KOTA BANDUNG — Selama kurun waktu 2019 – 2023, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jabar telah melibatkan 5.018 pondok pesantren dalam program One Pesantren One Produk (OPOP).
Pesantren tersebut tersebar di 27 kabupaten/kota di Jabar dengan 10 bidang usaha yang bervariasi. Mulai dari bidang usaha makanan, pertanian, peternakan, jasa dan lainnya.
Keberhasilan perjalanan lima tahun program OPOP dalam membangun kemandirian ekonomi umat di Jabar bakal dipamerkan di area Masjid Al Jabbar, Jalan Cimincrang, Kota Bandung, pada 18 Agustus 2023 mendatang.
Temu bisnis OPOP akan menampilkan produk 200 pesantren. Juga bakal ada penyerahan hadiah bagi 21 pondok pesantren Juara OPOP tingkat Provinsi Jawa Barat dengan hadiah masing – masing Rp200 juta.
Sementara itu di tempat yang sama, Mumtaz Festival 2023 bakal menghadirkan pameran produk UMKM Zilenial, festival Band antar Perangkat Daerah, Fun Bike 2023, dan lain – lain pada 18 -19 Agustus 2023. Mumtaz atau Muharam UMKM Terbaik Zilenial Festival 2022 sebelumnya juga sukses dilaksanakan di GOR Saparua Kota Bandung. Tahun ini dilaksanakan di Masjid Al Jabbar sekaligus temu bisnis OPOP dan berbagai kegiatan ekonomi keumatan lainnya.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat Kusmana Hartadji mengatakan target kepesertaan pondok pesantren dalam program OPOP telah tercapai. “Terget 5.000, saat ini sudah mencapai 5.018 pondok pesantren. Selama 2019 hingga 2023,” ujar Kusmana di kantor Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jabar, Kota Bandung, Selasa (1/8/2023).
Ia optimistis kegiatan yang akan berlangsung nanti akan dapat meraup transaksi miliaran rupiah seperti event temu bisnis OPOP tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2020 dengan 500 peserta pondok pesantren yang berhasil lulus dalam progran OPOP di tahun 2020, berhasil meraup transaksi bisnis senilai Rp 21 miliar.
Tahun 2021, temu bisnis OPOP dengan 1.000 peserta pondok pesantren penerima program OPOP berhasil meraup transaksi Rp 136,5 miliar. Tahun 2022, dengan jumlah 270 pesantren penerima program OPOP berhasil meraih transaksi senilai Rp 42,1 miliar.