MAMUJU – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat bersama ESQ Learning Center menggelar Workshop penguatan nilai ASN Berakhlak di Ballroom Grand Maleo Mamuju, Senin (11/9/2023).
Kegiatan ini diikuti seluruh Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama serta pejabat fungsional jajaran pemerintah Provinsi Sulbar dengan menghadirkan Founder ESQ Grup Ary Ginanjar Agustian.
Training ESQ dilaksanakan untuk memperkuat karakter dan akhlak para ASN di lingkup Pemprov Sulbar, sehingga begitu diharap dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Hal itu disampaikan Pj Gubernur Sulbar, Prof Zudan Arif Fakrulloh saat memberikan pengarahan kepada 600 ASN pemprov yang mengikuti kegiatan tersebut.
“Era terus berubah, saat ini bukan lagi yang beser mengalahkan yang kecil, tetapi yang cepat mengalahkan yang lambat, sehingga ASN harus mulai bergerak cepat mengikuti perkembangan yang ada,” kata Zudan.
Ia menjelaskan, menjadi seorang ASN dengan jabatan yang diemban harus mampu memposisikan diri dengan baik dan profesional sesuai tugas dan jabatan.
“Saya meminta para kepala OPD, agar mulai saat ini lebih mendekatkan diri kepada masyarakat,” kata Zudan.
Selain itu, para ASN juga diminta untuk memakmurkan masjid dengan mengisi masjid ketika adzan dzuhur dan ashar tiba.
“Saya mengajak di tiga bulan ini ada yang perlu dilakukan lebih intensif, yaitu ketika adzan dzuhur dan sshar berhenti bekerja untuk sholat. Ini dalam rangka agar OPD lebih dekat dengan masyarakat kita juga akan mulai shalat isya berjamaah, tujuannya agar lebih dekat dengan masyarakat,” ucap Sestama BNNP itu.
Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris, pada kesempatan sama mengatakan kegiatan yang digelar sebagai rangkaian Bulan Bhakti untuk Sulawesi Barat.
Ia mengatakan, sarasehan digelar untuk memperkuat sekaligus meneguhkan semangat ASN Berakhlak di Sulbar.
“Meskipun, sebelumnya kita sudah melaunching ide to malaqbi, tetapi ASN Berakhlak menjadi tujuan nasional. Kita ingin memperkuat kebersamaan dan birokrasi yang berkelas, konsentrasi kita sama yaitu mewujudkan human capital di internal organisasi kita,” tutup Idris . (rls)