KABUPATEN KARAWANG – Pelaksana Harian Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum memberikan arahan dan pembinaan kepada petugas penjaga pintu air wilayah Karawang, di Bendungan Walahar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Rabu (1/6/2022).
Pak Uu –sapaan karib Uu Ruzhanul Ulum- mengatakan, konsep pembangunan berwawasan lingkungan menjadi hal mutlak yang harus ada dalam perencanaan pembangunan, yang dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat, serta mampu menciptakan keseimbangan di dua sisi, yaitu keberlanjutan pembangunan dan terjaganya kelestarian alam dan lingkungan hidup.
“Pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan akan berdampak negatif bagi masyarakat,” kata Pak Uu.
Oleh karena itu selain dari pihak pemerintah, diperlukan juga peran serta masyarakat untuk dapat menjaga lingkungan, seperti yang dilakukan oleh petugas penjaga pintu air.
Pak Uu mengapresiasi peran dan tugas petugas penjaga pintu air yang dapat mempertahankan ketersediaan air untuk mssyarakat. Mereka selalu siaga baik siang, maupun malam, serta selalu waspada menghadapi musim hujan yang berpotensi mengakibatkan banjir, dan di musim kemarau mengatur pengairan dengan baik.
Pak Uu juga berpesan kepada petugas penjaga pintu air untuk turut menyadarkan masyarakat betapa penting dan bermanfaatnya air dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya dengan memanfaatkan air secara efisien, menanam pohon untuk menyimpan cadangan air tanah, serta menanamkan rasa cinta lingkungan pada generasi penerus.
“Karena air dibutuhkan bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan juga oleh semua orang. Manfaatkan air sesuai dengan kebutuhan,” ungkap Pak Uu.
“Penting pula menjaga mata air. Ada peribahasa, lebih baik mewariskan mata air pada anak cucu kita daripada mewariskan air mata,” imbuhnya.
Pak Uu juga menegaskan, pada awal kepemimpinan hingga berjalan 3,5 tahun, Pemda Provinsi Jabar telah menanam pohon sebanyak 50 juta pohon, bahkan sekarang ditambah lagi 20 juta pohon.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat Dikky Achmad Siddik menuturkan, terkait pengelolaan irigasi yang juga merupakan kewenangan pusat di Jawa Barat terdapat 17 daerah irigasi, dan yang terbesar adalah Irigasi Jatiluhur yang mengaliri empat Kabupaten, yaitu Bekasi, Subang, Karawang dan Indramayu.
“Kita berkolaborasi dalam pengelolaan irigasi, salah satunya melalui kegiatan TPOP (Tugas Pembantuan Operasi dan Pemeliharaan) bersama rekan-rekan petugas penjaga pintu air. Mereka membantu kita mempertahankan ketersediaan air bagi masyarakat, khususnya di Irigasi Jatiluhur ini,” jelas Dikky.