Pembukaan Pamera ‘Menjaga Bara’ yang dipusatkan di Lapangan Bonde, Campalagian, Polewali Mandar. –ist–
Oleh: Muhammad Gazali
“Seni adalah panggilan yang tak dapat diabaikan, yang mendorong jiwa manusia untuk terus tumbuh dan berkembang.” (Jones, 2019)
Selamat datang di pameran “Menjaga Bara”, sebuah penghormatan kepada semangat luar biasa dari teman-teman perupa Sulawesi Barat yang terus berupaya sekuat tenaga hadir dalam arus seni rupa di Sulawesi dan Indonesia pada umumnya. Fenomena ini telah menjadi isnpirasi tersendiri untuk mengangkat tema pameran ini, yang mengeksplorasi bagaimana semangat mereka tetap bertumbuh serta ingin menjaga keberlanjutannya.
Pameran Seni Rupa dengan mengangkat tema “Menjaga Bara” dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat pada tanggal 19-20 juni 2023 di Lapangan Desa Bonde, Campalagian, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, dengan disupport berbagai komunitas yakni Uwake Culture Foundation, Gesek Community, Serambi Seni yakiniku dan Studi Pelangi.
Adapun para seniman perupa yang ikut dalam pameran tersebut yakni : Chuky Kurcaci, Muhammad, Mat Panggung, Ramli Rusli, Rahmat Polanagau, Uchu Gede, Usman Halija.
Dalam beberapa tahun terakhir, teman-teman perupa Sulawesi Barat telah mengalami kebangkitan yang menakjubkan setelah menghadapi masa vakum yang panjang. Mereka telah kembali muncul dengan semangat yang membara, menghasilkan karya-karya yang penuh energi dan kehidupan.
Pameran ini bertujuan untuk merayakan perjuangan dan prestasi mereka dalam menghidupkan kembali komunitas seni rupa (studio ataupun sanggar) di Sulawesi Barat.
Fenomena ini tidak hanya mengilhami para seniman perupa saja, tetapi juga menyulut semangat berbagai kalangan bidang seni terlebih pada lingkup dinas pariwisata yang berhubungan dengan promosi wisata, di mana dengan melalui berbagai obyek perupa menvisualkan tentang kekayaan dan ragam khazanah budaya dan potensi wisata di Sulawesi Barat.
Seni rupa memiliki kekuatan yang tak terbatas untuk menggerakkan jiwa manusia, merayakan keanekaragaman budaya, dan menghubungkan kita dengan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia di sekitar kita.
Dalam konteks ini, teringat sebuah teori “Ekologi Seni” dari Arnold Berleant. Menurut Berleant, seni bukan hanya tentang objek atau karya seni itu sendiri, tetapi juga tentang hubungan antara karya seni, pengamat, dan lingkungan di mana seni tersebut hadir. Dalam kasus ini, para seniman Sulawesi Barat adalah bagian dari ekologi seni yang hidup dan berkembang dalam komunitas dan lingkungan mereka. Keberadaan mereka yang kuat dan semangat mereka yang berkelanjutan memberikan kontribusi penting terhadap kekayaan seni rupa di Sulawesi Barat.
Dalam pameran ini, kita akan melihat beragam karya seni yang mencerminkan semangat dan perkembangan para perupa Sulawesi Barat. Karya-karya ini menampilkan berbagai gaya, teknik, dan tema yang unik, memberikan kita pandangan yang mendalam tentang perjalanan kreatif mereka dan pengaruh lingkungan sekitar bahkan menciptakan dialog yang memperkaya pemahaman kita tentang kesenirupaan Sulawesi Barat.
Lebih dari sekadar pameran, “Menjaga Bara” adalah panggilan untuk mendukung dan menghormati semangat seniman Sulawesi Barat yang pada hajatan kali ini berjumlah tujuh orang. Melalui pameran ini, diharapkan dapat menginspirasi generasi muda, masyarakat, dan pemerintah untuk memberikan perhatian dan dukungan yang lebih besar kepada perkembangan seni rupa di Sulawesi Barat. Semangat yang tetap hidup dan semangat untuk selalu bertumbuh adalah inti dari pameran ini. Mari kita bersama-sama menjaga api semangat seni rupa ini tetap berkobar dan menerangi jalan menuju masa depan yang lebih cerah bagi kesenirupaan Sulawesi Barat. (*)